Rabu, 02 Mei 2012

URGENSI SYAHADATAIN

URGENSI SYAHADATAIN

Syahadatain berarti dua kalimat syahadah. Dua syahadah yang dimaksud adalah syahadah uluhiyah dan syahadah risalah. Syahadah uluhiyah terdiri dari kalimat laa ilaaha illallah. Secara bahasa kata la berfungsi sebagai kalimatun nafii (kata yang menolak). Kata ilaaha berfungsi sebagai al munafi (yang ditolak) kata illa berfungsi sebagai kalimatul itsbatu (kata yang mengukuhkan) dan kata Allah berfungsi sebagai al mutsbitu (yang dikukuhkan). Jadi syahadah uluhiyah (laa ilaaha illallah) merupakan penolakan terhadap segala bentuk ilah yang diikuti dengan mengukuhkan Allah saja sebagai satu-satunya ilah.
Allah sebagai satu-satunya sesembahan adalah konsekuensi tertinggi dari syahadat tauhid uluhiyah. Seseorang yang telah ersyahadat tauhid berarti telah memproklamirkan danberjanji untuk mengabdikan dirinya kepada Allah semata, artinya tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu apa pun. Ia telah menyatakandirinya muslim (orang yang tunduk patuh kepada Allah sehingaselamat di dunia dan akhirat).Konsekuensinya seluruh hidupnya untuk taat kepada Allah dan keridhaan-Nya. Janji Allah bagi seorang yang bertauhid disabdakan oleh Rasulullah SAW:
“Siapa yang mati dan dia tahu (meyakini) Laa Illaaha Iallallah niscaya ia akan masuk surga”
 (Al Hadist)
Jika seseorang telah memiliki prinsip bahwa tiada yang berhak disembah kecuali Allah (Laa ma’buda bihaqqin illa Allah), barulah dapat dikatakan sebagai seorang mukhlisin (orang yang ikhlas) sejati. Orang-orang ikhlas inilah yan tidak akan bernahberhasil digoda oleh syaitan. Allah berfirman dalam Qs. Shaad:82-83
Orang-orang seperti ini mencintai Allah di atas segalanya. Allahberfirman dalam Qs. 2:165
Ada pun syahadah kedua yaitu syahadah risalah, yaitu pengakuan “perona grata’ (orang yang dipercaya) terhadap Rasulullah sebagai duta Allah bagi alam semesta dan kesiapan menjadikan sebagai “examplia gratia’ (contoh/uswah) dalam setiap aspek kehidupan (Qs. 21:07, 33:21, 68;4)
Jika seseorang muslim mengakui Nabi SAW sebagai “persona grata” dan siap menjadikannya sebagai’examplia gratia” maka barulah dikatakan ia berwala (loyal) kepada Rasulullah SAW. Berwala’ kepada nabi berarti harus senantiasa ittiba’ (mengikuti) beliau dalam setiap aspek kehidupan. Karena ittiba’ur Rasul merupakan bukti kecintaan dan ketaatan kepada Allah SWR, dan rasul-Nya
URGENSI SYAHADAIN
1.       Syahadatain adalah pintu gerbang Islam (QS 47:19, 37:35, 3:18, 7:172, 25:23, 39:64-65)
Untuk masuk Islam, orang harus menyatakan persaksiannya atas kebenaran Islam dengan mengucapkan syahadatain. Syahadat tauhid merupakan pengakuan terhadap ketuhanan Allah. Syahadat rasul merupakan pengakuan bahwa Muhammad SAW harus dijadikan panutan dalam menjalankan Islam.
Rasulullah SAW bersabda :
“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengucapkan laa ilaha ilallah, apabila mereka telah mengucapkan laa ilaha ilallah maka darah dan harta mereka menjadi suci.”
2.       Syahadatain merupakan intisari ajaran Islam (QS 2:21, 51:56, 21:25, 33:21, 3:31, 6:162, 3:19, 3:85, 45:18, 6:153)
Secara global Islam terdiri atas aqidah dan syari’ah. Sisi-sisi lain Islam yang terdiri dari ibadah, akhlak, dan muamalat merupakan implementasi syahadat tauhid dan syahadat rasul.
3.       Titik tolak perubahan ( QS 6:122, 33:23, 37:35-37, 85:6-10, 18:2, 8:30)
Ketika hendak membangun masyarakat baru di atas puing-puing jahiliyah, Rasulullah SAW tidak mengawali perubahan dari politik, ekonomi atau yang lain. Beliau mengawalinya dengan apa yang ada dalam jiwa. Hal yang penting dalam jiwa adalah keyakinan. Dengan syahadatain, terjadilah perubahan yang sangat mendasar dalam seluruh aspek kehidupan.
4.       Hakikat dakwah para rasul (QS 60:4, 18:110)
Para nabi dan rasul pada intinya mengajak manusia untuk menyembah Allah dan mengikutinya. Mereka mengatakan: “Fataqullah wa athii’uni!!!” (bertakwalah kepada Allah dan tatatilah aku).
5.       Keutamaan yang besar
Banyak fadhilah dan keutamaan yang terkandung dalam syahadatain di antaranya:
Rasulullah bersabda :
“Barangsiapa mengucapkan laa ilaha ilallah, ia masuk surge”
“Barangsiapa mati sedang ia mengetahui bahwa tidak ada tuhan selain Allah, ia masuk surge”
“Dua kata yang ringan diucapkan namun berat timbangannya, yakni laa ilaha ilallah, Muhammad rasulullah”
REFERENSI
1.       Aqidah Islam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar