Minggu, 13 Mei 2012

Khusyu dalam Shalat, Ma'rifaturrasul, Akhlak Muslim


KHUSYU’ DALAM SHALAT

Makna Khusyu’
Khusyu’ pada pengertian bahasa berarti tunduk dan merendah diri. Orang yang khusyu’ ialah orang yang tunduk dan merendah diri. Adapun pengertian khusyu’ di dalam sholat, akan dikemukakan dari beberapa pandangan ulama tentang makna khusyu’ di dalam sholat;
1.       Berkata Saidina ‘Ali r.a.; “Khusyuk itu ialah khusyuk hati”. Menurut riwayat lain, beliau berkata; “Khusyuk itu ialah tidak berpaling ke kanan atau ke kiri”.
2.        Menurut Imam al-Qurthubi; “Khusyuk ialah suatu keadaan di dalam jiwa di mana dia mewujudkan keadaan tetap (tenang) dan merendah diri segala anggota”.
3.       Menurut Imam Zamakhsyari; “Khusyuk dalam sholat ialah hati berkeadaan takut dan mata selalu tunduk (ke tempat sujud)”. (al-Kasysyaf).
4.       Berkata Imam al-Jurjani; “Orang yang khusyuk ialah yang merendah diri kepada Allah dengan hati dan segala anggotanya”. (at-Ta’rifat)
5.       Menurut Imam al-Kalbi; “Khusyuk itu ialah suatu keadaan di hati di mana dia mempunyai sifat takut, muraqabah (selalu memperhati kan Allah) dan merendah diri kepada kebesaran Allah, kemudian dia mempengaruhi segala anggota yang membawa berkeadaan tetap, serius melakukan sholat, tidak berpaling-paling, menangis dan berdoa”.
Dari penjelasan para ulama di atas, dapat kita simpulkan bahwa khusyuk di dalam sholat hendaklah menggabungkan dua bentuk khusyuk;
·         Khusyuk batin; yaitu khusyuk hati dengan menghadirkan di dalam hati perasaan takut kepada Allah, rendah diri serta mengharapkan rahmatNya.
·         Khusyuk lahir; yaitu khusyuk kepala dengan cara menundukkannya, khusyuk mata dengan cara tidak menoleh atau berpaling-paling, khusyuk tangan ialah dengan meletakkan tangan kanan ke atas tangan kiri dengan penuh hormat seperti perlakuan seorang hamba dan khusyuk dua kaki ialah dengan tegaknya berpijak dan berkeadaan tetap, tidak bergerak. Khusyuk lahir ini terbit dari khusyuk batin atau hati tadi.
Urgensi Khusyu dalam Sholat
1.       Khusyu dalam shalat menjadi cermin seorang hamba di luar sholat, khusyu dalam shalat merupakan ketundukan hati dalam zikir dan konsentrasi hati untuk taat yang hasilnya diperoleh di luar sholat. Oleh karena itu, Allah memberi jaminan kebahagiaan bagi mukmin yang khusyu dalam shalatnya. (QS Al Mu’minun : 1-3)
2.       Meninggalkan khusyu merupakan bencana bagi seorang mukmin, karena meninggalkan khusyu dalam sholat  akan memberi pengaruh buruk bagi pelaksanaan agamanya.
3.       Khusyu adalah puncak mujahadah seorang mukmin, karena hanya dimiliki seorang mukmin yang selalu bersungguh-sungguh dalam muraqabatullah.(QS Al Baqarah : 45-46, Al Baqarah : 238).
Rahasia-rahasia Untuk Mendapat khusyu di dalam Sholat menurut Imam Al-Ghazali
Menurut Imam Al-Ghazali, untuk menghadirkan khusyu di dalam hsolat, ada enam perkara yang perlu kita lakukan:
·         Hudhur al-Qalbi, yaitu menghadirkan hati kita ketika menunaikan sholat.
·         At-Tafahhum, yaitu berusaha memahami segala perkara yang dilakukan di dalam sholat.
·         At-Ta’dziem,yaitu merasakan kebesaran Allah dengan merasa bahwa diri kita kecil di hadapan Allah.
·         Al-Haibah, yaitu merasakan keagungan Allah ketika berada di hadapan-Nya.
·         Ar-Raja’, yaitu sentiasa menaruh harapan besar kepada Allah mudah-mudahan sholat yang dikerjakan akan diterima oleh Allah.
·         Al-Haya’, yaitu merasa malu terhadap Allah atas segala kekurangan dan kecacatan yang terdapat di dalam sholat.



AKHLAK MUSLIM

Pentingnya Akhlak Islami
Akhlak ialah salah satu faktor yang menentukan derajat ke-islaman dan keimanan seseorang. Akhlak yang baik adalah cerminan baiknya aqidah dan syariah yang diyakini seseorang. Buruknya akhlak merupakan indikasi buruknya pemahaman seseorang terhadap aqidah dan syariah.” Paling sempurna orang mukmin imannya adalah yang paling luhur akidahnya.”(H.R. Tirmidzi)
“Sesungguhnya kekejian dan perbuatan keji itu sedikitpun bukan dari Islam dan sesungguhnya sebaik-baik keislaman manusia adalah yang paling baik akhlaknya.” (H.R. Thabrani, Ahmad dan Abu Ya’la)
“Hai Abu Dzar, maukah aku tunjukkan dua perkara yang sangat ringan dipikul dan lebih berat timbangan daripada perkara-perkara lainnya?”Abu Dzar menjawab,”Mau ya Rasulullah.” Rasulullah berkata,”Engkau harus berakhlak luhur dan banyak berdiam mulut (tidak banyak bicara). Maka demi Allah yang jiwaku berada pada kekuasaan-Nya, tidak ada yang lebih indah dari manusia-manusia ciptaan-Nya daripada mereka yang mengerjakan kedua perkara tersebut.”(H.R. Tabrani dan Abu Ya’la)
Akhlak adalah buah ibadah. Keluhuran akhlak merupakan amal terberat hamba di akhirat.
“Tidak ada yang lebih berat timbangan seorang hamba pada hari kiamat melebihi keluhuran akhlaknya.”(H.R. Abu Daud dan At Tirmizi)
Akhlak merupakan lambang kualitas seorang manusia, masyarakat, umat karena itulah akhlak pulalah yang menentukan eksistensi seorang muslim sebagai makhluk Allah swt. “Sesungguhnya termasuk insan pilihan diantara kalian adalah yang terbaik akhlaknya.”(Muttafaq’alaih).
“Seburuk-buruk umatku adalah orang yang banyak omong, bermulut besar dan berlagak pandai. Dan sebaik-baik umatku adalah mereka yang paling baik akhlaknya.”(H.R. Bukhari)
Akhlak Sesama Muslim
·         Memenuhi janji ( al Isra : 34, an Nahl : 91, Al Maidah :1, As Shaff : 2-3)
·         Menghubungkan tali persaudaraan (An Nisa : 36, ). Dari Anas ra. bahwa Rasulullah bersabda: “Siapa yang ingin dilapangkan untuknya rizkinya dan diakhirkan untuknya dalam ajalnya maka hendaklah menyambung tali silaturahimnya.” ( HR.Bukhari-Muslim). Dari ‘Aisyah ra. dia berkata “Rahim itu digantung diatas ‘Arsy, dia berkata: “Siapa yang menyambungku maka Allah akan menyambungnya dan siapa yang memutusku maka Allah akan memutusnya.” (HR.Bukhari-Muslim).
·         Waspada dan menjaga keselamatan bersama (Al Maidah : 2, Al Asr : 1-3).
·         Berlomba mencapai kebaikan (Al Baqoroh: 148, Ali Imron : 133)
·         Bersikap adil (an Nahl : 90, Al Hujurut : 9)
·         Tidak boleh mencela dan menghina (Al Hujurat : 11, Al Humazah : 1). Dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya Rasulullah berkata:”Cukuplah kejelekan seseorang jika menghina saudaranya sesama.” (HR.Muslim).
·         Tidak boleh bermarahan (Al Qalam : 4, Ali ‘Imron : 134).
·         Menjaga rahasia (Al Isra : 34).
·         Mengutamakan orang lain (Al Hasyr : 9, Al Insan : 8).
·         Saling memberi hadiah. “ Hendaklah kalian saling memberi hadiah pasti kalian saling mencintai.” (HR.Al Baihaqi)
MA’RIFATURRASUL (MENGENAL RASUL)

Makna Risalah dan Rasul
Risalah adalah sesuatu yang diwahyukan Allah SWT berupa prinsip hidup, moral, ibadah, aqidah untuk mengatur kehidupan manusia agar terwujud kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Rasul: Seorang laki-laki (QS 21:7) yang diberi wahyu oleh Allah SWT yang berkewajiban untuk melaksanakannya dan diperintahkan untuk menyampaikannya kepada manusia.
Pentingnya Iman kepada Rasul
·         Iman kepada para rasul adalah salah satu Rukun Iman. Seseorang tidak dianggap muslim dan mukmin kecuali ia beriman bahwa Allah mengutus para rasul yang menginterprestasikan hakekat yang sebenarnya dari agama Islam, yaitu Tauhidullah .
·         Juga tidak dianggap beriman atau muslim kecuali ia beriman kepada seluruh rasul, dan tidak membedakan antara satu dengan yang lainnya.
Tugas para Rasul
1.       Menyampaikan (tablig) [5:67, 33:39]. Yang disampaikan berupa: a) Ma’rifatullah [QS 6:102] (Mengenal hakikat Allah), b) Tauhidullah [21:25] [Mengesakan Allah], c) Basyir wa nadzir [6:48] (Memberi kabar gembira dan peringatan)
2.       Mendidik dan Membimbing [62:2]
Sifat-sifat para rasul
1.       Mereka adalah manusia (QS 17:93-94,8:110)
2.       Ma’shum [terjaga dari kesalahan] [QS 3:161, 53:1-4]
3.       Shiddiq (jujur/ benar) [QS 39:33, 53:3-4]
4.       Fathanah (cerdas) [QS 48:27]
5.       Amanah (QS 4:58)
6.       Tabligh (menyampaikan) [QS 5:67]
7.       Iltizam (komitmen) [QS 17:74, 68:1-8]
8.       Khuluqun ‘azim (akhlak yang agung) [QS 68:4]
9.       Akhlak Qur’an
10.   Uswatun hasanah (teladan yang baik) [QS 33:21]
Akhlak Rasulullah SAW
Ciri utama Rasulullah saw yang paling menonjol adalah akhlak beliau yang sangat mulia. Kemuliaan akhlak beliau diakui bukan hanya oleh kawan, tapi juga oleh lawan. Tak terhitung berapa banyak tokoh-tokoh kafir yang semula memusuhi beliau, berbalik menjadi pendukungnya yang paling tangguh. Bahkan kemuliaan akhlak beliau itulah menjadi rahasia besar di balik keberhasilan dakwah Islam. Allah Tuhan semesta alam memuji beliau dengan firman-Nya, “ Sesungguhnya engkau Muhammad benar-benar berbudi pekerti yang agung.” ( QS.Al-Qalam (68):4 ).
 “Sesungguhnya telah datang kepada kalian seorang rasul dari dirimu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan kebaikan untukmu, pemaaf dan penyayang kepada orang-orang mukmin.” ( QS.Al-Taubah (9):128)
Profil Rasulullah SAW menurut seorang ulama Islam Syaikh Dr. Ramadhan Al Buthi :
·         Orang yang paling dermawan
·         Orang yang paling baik akhlak dan sosok tubuhnya
·         Orang yang paling baik pergaulannya dan paling takut Allah
·         Tidak pernah marah atau mendendam
·         Akhlaknya adalah akhlak Al Qur’an
·         Orang yang paling tawadhu
·         Memenuhi kebutuhan keluarganya dan merendahkan sayapnya untuk orang-orang lemah
·         Orang yang paling pemalu
·         Tidak pernah mencela makanan
·         Beliau menyukai manisan, madu, dan buah labu
·         Beliau menerima hadiah dan tidak menerima sedekah
·         Beliau biasa mengesol sepatu, menjahit pakaian, membesuk orang sakit, dan memenuhi undangan baik orang kaya maupun orang miskin
·         Zuhud (tidak cinta dunia)
·         Banyak melakukan zikir dan piker
·         Tidak pernah tertawa lebar, tetapi hanya tersenyum
·         Berlaku lemah lembut terhadap para sahabatnya, memuliakan orang-orang yang dimuliakan kaumnya dan mengangkatnya menjadi pemimpin mereka.

REFERENSI
1.       Aqidah Seorang Muslim
2.       Para Rasul dan Risalahnya, Pustaka Mantiq

Tidak ada komentar:

Posting Komentar