Minggu, 13 Mei 2012

Keutamaan Ilmu


KEUTAMAAN ILMU

. مُسْلِمٌ رَوَاهُ الجَنَّةِ إِلَى طَرِيْقًا لَهُ اللهُ ا سَهَّلَ  عِلْمً فِيْهِ طَرِيْقًايَلْتَمِسُ سَلَكَ وَمَنْ:قَالَاللهِ رَسُوْلَ أَنَّ هُرَيْرَةَ أَبِى وَعَنْ
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa menempuh jalan utk mencari ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.” (HR. Muslim)
Hadits tersebut menjelaskan tentang keutamaan ilmu. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Dan barang siapa menempuh satu jalan utk mendapatkan ilmu maka Allah pasti mudahkan baginya jalan menuju surga”. “Menempuh Jalan” disini mencakup: Jalan secara inderawi yaitu jalan yg dilalui kedua kaki seperti sesorang pergi dari rumahnya menuju tempat untuk menimba ilmu baik berupa masjid madrasah ataupun sekolah dan lain sebagainya. Dan termasuk dalam hal ini adalah seseorang yang berjalan/ pergi dalam rangka mencari ilmu dari negerinya ke negeri lain.Selain jalan inderawi, mencakup juga jalan yg bersifat maknawi, yaitu mencari ilmu dari pendapat dan perkataan para ulama’ dan kitab-kitab. Maka orang yg menelaah kitab-kitab untuk mengetahui dan mendapatkan hukum permasalahan syari’at walaupun dia duduk diatas kursinya maka ia telah menempuh satu jalan mendapatkan ilmu. Barang siapa duduk dihadapan seorang syaikh dia belajar darinya maka ia telah menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu walaupun ia duduk. Barangsiapa menempuh jalan tersebut maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga karena dengan ilmu syar’i kita akan mengerti hukum-hukum Allah Subhanahu wa ta’ala. Kita mengetahui syari’at apa yang diperintahkan dan apa yang dilarang-Nya sehingga kita akan ditunjuki  jalan yang Allah ridhoi dan menghantarkan kita ke jannah. Jika bertambah semangat untuk menempuh jalan yang mengantarkan kepada ilmu, maka bertambah pula kemudahan jalan yang mengantarkanmu ke surga.

Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim, begitu Nabi bersabda.
“Menuntut ilmu adalah wajib atas setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah)
Ilmu membuat seseorang jadi mulia, baik di hadapan manusia juga di hadapan Allah:
” ….Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al Mujaadilah [58] : 11)
Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. Az-Zumar [39]: 9).
Keutamaan Ilmu
1.       Menuntut ilmu itu pahalanya begitu besar:
“Barangsiapa berjalan di satu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah mudahkan jalan menuju surga. Dan sesungguhnya malaikat meletakkan sayap-sayapnya bagi penuntut ilmu tanda ridha dengan yang dia perbuat. (HR. Muslim)
“Barangsiapa keluar dalam rangka thalabul ilmu (mencari ilmu), maka dia berada dalam sabilillah hingga kembali.” (HR. Tirmidzi, hasan)
2.       Ilmu adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah
Ilmu yang wajib dituntut adalah ilmu yang bermanfaat. Yang bukan hanya benar, tapi juga dapat mendekatkan diri kita kepada Allah SWT dan dapat memberi kebahagiaan bagi kita, keluarga, dan masyarakat baik di dunia mau pun di akhirat.
Rasulullah saw bersabda: “Apabila anak cucu adam itu wafat, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholih yang mendoakan orangtuanya.” (HR.Muslim, dari Abu Hurairah ra)
Allah berfirman, “Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering) nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat (ilmu dan hikmah) Allah. Sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha bijaksana.” (QS Lukman [31] : 27)
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Allah SWT Memberi wahyu kepada Nabi Dawud a.s. Firman-Nya, “Wahai, Dawud. Pelajarilah olehmu ilmu yang bermanfaat.”
“Ya, Rabbi. apakah ilmu yang bermanfaat itu ? ” tanya Nabi Daud.
“Ialah ilmu yang bertujuan untuk mengetahui keluhuran, keagungan, kebesaran, dan kesempurnaan kekuasaan-Ku atas segala sesuatu.Inilah yang mendekatkan engkau kepada-Ku.”
3.       Ilmu selain diyakini kebenarannya,  juga harus diamalkan. Sebab ilmu tanpa amal, seperti pohon yang tidak berbuah.
“Barangsiapa mengamalkan apa-apa yang ia ketahui, maka Allah akan mewariskan kepadanya ilmu yang belum diketahuinya, dan Allah akan menolong dia dalam amalan nya sehingga ia mendapatkan surga. Dan barangsiapa yang tidak mengamalkan ilmunya maka ia tersesat oleh ilmunya itu. Dan Allah tidak menolong dia dalam amalannya sehingga ia akan mendapatkan neraka “. (hadits)
Begitu juga amal tanpa ilmu, hanya akan membawa kehancuran. Contohnya orang tidak pernah belajar menerbangkan pesawat tentu akan berbahaya jika dia menerbangkan pesawat. Setelah diamalkan, maka disunnahkan bagi kita untuk mengajarkan ilmu tersebut ke orang lain yang belum mengetahui.
Klasifikasi Ilmu
1.       Ilmu yang diwajibkan untuk tiap individu (fardhu ‘ain), ilmu pengetahuan tentang prinsip keimanan, syariat, hal-hal yang dihalalkan dan diharamkan, dan muamalah.
2.       Ilmu yang diwajibkan untuk kelompok (fardhu kifayah), ilmu yang jika ada satu/ beberapa orang telah memilikinya, maka yang lainnya tidak lagi dituntut untuk memiliki/ melaksanakannya. Contoh : ilmu kedokteran, ilmu hitung, dll.
3.       Ilmu yang tercela, ilmu yang membawa kemudharatan bagi orang itu sendiri, misalnya : ilmu sihir, santet, ilmu paranormal, ramal, dll.
Adab Menuntut Ilmu
·         Niat
·         Bersungguh-sungguh
·         Terus menerus
·         Sabar dalam menuntut ilmu
·         Menghormati dan memuliakan orang yang menyampaikan ilmu kepada kita
·         Baik dalam bertanya
Adab Orang yang Berilmu
1.       Semangat mencari ilmu
2.       Hormat pada guru
3.       Sabar
4.       Tidak pernah puas
5.       Mardhotillah
6.       Semangat untuk mempelajari tentang sahabat dan salafus sholih
REFERENSI
1.       Riyadhus Shalihin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar