KEUTAMAAN ILMU
. مُسْلِمٌ رَوَاهُ الجَنَّةِ
إِلَى طَرِيْقًا لَهُ اللهُ ا سَهَّلَ عِلْمً فِيْهِ
طَرِيْقًايَلْتَمِسُ سَلَكَ وَمَنْ:قَالَاللهِ رَسُوْلَ أَنَّ هُرَيْرَةَ أَبِى وَعَنْ
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda: “Barang siapa menempuh jalan utk mencari ilmu maka Allah akan
memudahkan baginya jalan ke surga.” (HR. Muslim)
Hadits tersebut
menjelaskan tentang keutamaan ilmu. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwa
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Dan barang siapa menempuh satu
jalan utk mendapatkan ilmu maka Allah pasti mudahkan baginya jalan menuju
surga”. “Menempuh Jalan” disini mencakup: Jalan secara inderawi yaitu jalan yg
dilalui kedua kaki seperti sesorang pergi dari rumahnya menuju tempat untuk
menimba ilmu baik berupa masjid madrasah ataupun sekolah dan lain sebagainya. Dan
termasuk dalam hal ini adalah seseorang yang berjalan/ pergi dalam rangka
mencari ilmu dari negerinya ke negeri lain.Selain jalan inderawi, mencakup juga
jalan yg bersifat maknawi, yaitu mencari ilmu dari pendapat dan perkataan para ulama’
dan kitab-kitab. Maka orang yg menelaah kitab-kitab untuk mengetahui dan
mendapatkan hukum permasalahan syari’at walaupun dia duduk diatas kursinya maka
ia telah menempuh satu jalan mendapatkan ilmu. Barang siapa duduk dihadapan
seorang syaikh dia belajar darinya maka ia telah menempuh jalan untuk
mendapatkan ilmu walaupun ia duduk. Barangsiapa menempuh jalan tersebut maka
Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga karena dengan ilmu syar’i kita
akan mengerti hukum-hukum Allah Subhanahu wa ta’ala. Kita mengetahui syari’at apa
yang diperintahkan dan apa yang dilarang-Nya sehingga kita akan ditunjuki jalan yang Allah ridhoi dan menghantarkan kita
ke jannah. Jika bertambah semangat untuk menempuh jalan yang mengantarkan
kepada ilmu, maka bertambah pula kemudahan jalan yang mengantarkanmu ke surga.
Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap
Muslim, begitu Nabi bersabda.
“Menuntut
ilmu adalah wajib atas setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah)
Ilmu membuat seseorang jadi mulia, baik
di hadapan manusia juga di hadapan Allah:
” ….Allah
akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan, Allah Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan.” (QS Al Mujaadilah [58] : 11)
Katakanlah:
“Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.
Az-Zumar [39]: 9).
Keutamaan Ilmu
1.
Menuntut ilmu itu pahalanya begitu
besar:
“Barangsiapa berjalan di satu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka
Allah mudahkan jalan menuju surga. Dan sesungguhnya malaikat meletakkan
sayap-sayapnya bagi penuntut ilmu tanda ridha dengan yang dia perbuat. (HR.
Muslim)
“Barangsiapa keluar dalam rangka thalabul ilmu (mencari ilmu), maka dia
berada dalam sabilillah hingga kembali.” (HR. Tirmidzi, hasan)
2.
Ilmu adalah sarana untuk
mendekatkan diri kepada Allah
Ilmu yang wajib
dituntut adalah ilmu yang bermanfaat. Yang bukan hanya benar, tapi juga dapat
mendekatkan diri kita kepada Allah SWT dan dapat memberi kebahagiaan bagi kita,
keluarga, dan masyarakat baik di dunia mau pun di akhirat.
Rasulullah saw bersabda: “Apabila anak cucu adam itu wafat, maka
terputuslah amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang
bermanfaat dan anak sholih yang mendoakan orangtuanya.” (HR.Muslim, dari Abu
Hurairah ra)
Allah berfirman, “Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan
laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)
nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat (ilmu dan hikmah)
Allah. Sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha bijaksana.” (QS Lukman [31] :
27)
Dalam sebuah riwayat
disebutkan bahwa Allah SWT Memberi wahyu kepada Nabi Dawud a.s. Firman-Nya,
“Wahai, Dawud. Pelajarilah olehmu ilmu yang bermanfaat.”
“Ya, Rabbi. apakah
ilmu yang bermanfaat itu ? ” tanya Nabi Daud.
“Ialah ilmu yang
bertujuan untuk mengetahui keluhuran, keagungan, kebesaran, dan kesempurnaan
kekuasaan-Ku atas segala sesuatu.Inilah yang mendekatkan engkau kepada-Ku.”
3.
Ilmu selain diyakini kebenarannya, juga harus diamalkan. Sebab ilmu tanpa amal,
seperti pohon yang tidak berbuah.
“Barangsiapa mengamalkan apa-apa yang ia ketahui, maka Allah akan mewariskan
kepadanya ilmu yang belum diketahuinya, dan Allah akan menolong dia dalam
amalan nya sehingga ia mendapatkan surga. Dan barangsiapa yang tidak
mengamalkan ilmunya maka ia tersesat oleh ilmunya itu. Dan Allah tidak menolong
dia dalam amalannya sehingga ia akan mendapatkan neraka “. (hadits)
Begitu juga amal
tanpa ilmu, hanya akan membawa kehancuran. Contohnya orang tidak pernah belajar
menerbangkan pesawat tentu akan berbahaya jika dia menerbangkan pesawat.
Setelah diamalkan, maka disunnahkan bagi kita untuk mengajarkan ilmu tersebut
ke orang lain yang belum mengetahui.
Klasifikasi Ilmu
1.
Ilmu yang diwajibkan untuk tiap individu (fardhu
‘ain), ilmu pengetahuan tentang prinsip keimanan, syariat, hal-hal yang
dihalalkan dan diharamkan, dan muamalah.
2.
Ilmu yang diwajibkan untuk kelompok (fardhu
kifayah), ilmu yang jika ada satu/ beberapa orang telah memilikinya, maka yang
lainnya tidak lagi dituntut untuk memiliki/ melaksanakannya. Contoh : ilmu
kedokteran, ilmu hitung, dll.
3.
Ilmu yang tercela, ilmu yang membawa
kemudharatan bagi orang itu sendiri, misalnya : ilmu sihir, santet, ilmu
paranormal, ramal, dll.
Adab Menuntut Ilmu
·
Niat
·
Bersungguh-sungguh
·
Terus menerus
·
Sabar dalam menuntut ilmu
·
Menghormati dan memuliakan orang yang
menyampaikan ilmu kepada kita
·
Baik dalam bertanya
Adab Orang yang Berilmu
1.
Semangat mencari ilmu
2.
Hormat pada guru
3.
Sabar
4.
Tidak pernah puas
5.
Mardhotillah
6.
Semangat untuk mempelajari tentang sahabat dan
salafus sholih
REFERENSI
1.
Riyadhus Shalihin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar