KHUSYU’ DALAM
SHALAT
Makna Khusyu’
Khusyu’ pada pengertian bahasa berarti tunduk
dan merendah diri. Orang yang khusyu’ ialah orang yang tunduk dan merendah
diri. Adapun pengertian khusyu’ di dalam sholat, akan dikemukakan dari beberapa
pandangan ulama tentang makna khusyu’ di dalam sholat;
1.
Berkata Saidina ‘Ali r.a.; “Khusyuk itu ialah khusyuk hati”.
Menurut riwayat lain, beliau berkata; “Khusyuk itu ialah tidak berpaling ke
kanan atau ke kiri”.
2.
Menurut Imam al-Qurthubi;
“Khusyuk ialah suatu keadaan di dalam jiwa di mana dia mewujudkan keadaan tetap
(tenang) dan merendah diri segala anggota”.
3.
Menurut Imam Zamakhsyari; “Khusyuk dalam sholat ialah hati
berkeadaan takut dan mata selalu tunduk (ke tempat sujud)”. (al-Kasysyaf).
4.
Berkata Imam al-Jurjani; “Orang yang khusyuk ialah yang merendah
diri kepada Allah dengan hati dan segala anggotanya”. (at-Ta’rifat)
5.
Menurut Imam al-Kalbi; “Khusyuk itu ialah suatu keadaan di hati di
mana dia mempunyai sifat takut, muraqabah (selalu memperhati kan Allah) dan
merendah diri kepada kebesaran Allah, kemudian dia mempengaruhi segala anggota
yang membawa berkeadaan tetap, serius melakukan sholat, tidak berpaling-paling,
menangis dan berdoa”.
Dari penjelasan para ulama di atas, dapat
kita simpulkan bahwa khusyuk di dalam sholat hendaklah menggabungkan dua bentuk
khusyuk;
·
Khusyuk batin; yaitu khusyuk hati dengan menghadirkan di dalam
hati perasaan takut kepada Allah, rendah diri serta mengharapkan rahmatNya.
·
Khusyuk lahir; yaitu khusyuk kepala dengan cara menundukkannya,
khusyuk mata dengan cara tidak menoleh atau berpaling-paling, khusyuk tangan
ialah dengan meletakkan tangan kanan ke atas tangan kiri dengan penuh hormat
seperti perlakuan seorang hamba dan khusyuk dua kaki ialah dengan tegaknya
berpijak dan berkeadaan tetap, tidak bergerak. Khusyuk lahir ini terbit dari
khusyuk batin atau hati tadi.
Urgensi Khusyu dalam Sholat
1.
Khusyu dalam shalat menjadi cermin seorang hamba di luar sholat,
khusyu dalam shalat merupakan ketundukan hati dalam zikir dan konsentrasi hati
untuk taat yang hasilnya diperoleh di luar sholat. Oleh karena itu, Allah
memberi jaminan kebahagiaan bagi mukmin yang khusyu dalam shalatnya. (QS Al
Mu’minun : 1-3)
2.
Meninggalkan khusyu merupakan bencana bagi seorang mukmin, karena
meninggalkan khusyu dalam sholat akan
memberi pengaruh buruk bagi pelaksanaan agamanya.
3.
Khusyu adalah puncak mujahadah seorang mukmin, karena hanya
dimiliki seorang mukmin yang selalu bersungguh-sungguh dalam muraqabatullah.(QS
Al Baqarah : 45-46, Al Baqarah : 238).
Rahasia-rahasia Untuk Mendapat khusyu di
dalam Sholat menurut Imam Al-Ghazali
Menurut Imam Al-Ghazali, untuk menghadirkan khusyu di dalam hsolat,
ada enam perkara yang perlu kita lakukan:
·
Hudhur al-Qalbi, yaitu menghadirkan hati kita ketika menunaikan sholat.
·
At-Tafahhum, yaitu berusaha memahami segala perkara yang dilakukan
di dalam sholat.
·
At-Ta’dziem,yaitu merasakan kebesaran Allah dengan merasa bahwa
diri kita kecil di hadapan Allah.
·
Al-Haibah, yaitu merasakan keagungan Allah ketika berada di
hadapan-Nya.
·
Ar-Raja’, yaitu sentiasa menaruh harapan besar kepada Allah
mudah-mudahan sholat yang dikerjakan akan diterima oleh Allah.
·
Al-Haya’, yaitu merasa malu terhadap Allah atas segala kekurangan
dan kecacatan yang terdapat di dalam sholat.
AKHLAK MUSLIM
Pentingnya Akhlak Islami
Akhlak
ialah salah satu faktor yang menentukan derajat ke-islaman dan keimanan
seseorang. Akhlak yang baik adalah cerminan baiknya aqidah dan syariah yang
diyakini seseorang. Buruknya akhlak merupakan indikasi buruknya pemahaman
seseorang terhadap aqidah dan syariah.” Paling sempurna orang mukmin imannya
adalah yang paling luhur akidahnya.”(H.R. Tirmidzi)
“Sesungguhnya
kekejian dan perbuatan keji itu sedikitpun bukan dari Islam dan sesungguhnya
sebaik-baik keislaman manusia adalah yang paling baik akhlaknya.” (H.R.
Thabrani, Ahmad dan Abu Ya’la)
“Hai
Abu Dzar, maukah aku tunjukkan dua perkara yang sangat ringan dipikul dan lebih
berat timbangan daripada perkara-perkara lainnya?”Abu Dzar menjawab,”Mau ya
Rasulullah.” Rasulullah berkata,”Engkau harus berakhlak luhur dan banyak
berdiam mulut (tidak banyak bicara). Maka demi Allah yang jiwaku berada pada
kekuasaan-Nya, tidak ada yang lebih indah dari manusia-manusia ciptaan-Nya
daripada mereka yang mengerjakan kedua perkara tersebut.”(H.R. Tabrani dan Abu
Ya’la)
Akhlak
adalah buah ibadah. Keluhuran akhlak merupakan amal terberat hamba di akhirat.
“Tidak ada yang lebih berat timbangan seorang hamba pada hari kiamat melebihi keluhuran akhlaknya.”(H.R. Abu Daud dan At Tirmizi)
“Tidak ada yang lebih berat timbangan seorang hamba pada hari kiamat melebihi keluhuran akhlaknya.”(H.R. Abu Daud dan At Tirmizi)
Akhlak
merupakan lambang kualitas seorang manusia, masyarakat, umat karena itulah
akhlak pulalah yang menentukan eksistensi seorang muslim sebagai makhluk Allah
swt. “Sesungguhnya termasuk insan pilihan diantara kalian adalah yang terbaik akhlaknya.”(Muttafaq’alaih).
“Seburuk-buruk
umatku adalah orang yang banyak omong, bermulut besar dan berlagak pandai. Dan
sebaik-baik umatku adalah mereka yang paling baik akhlaknya.”(H.R. Bukhari)
Akhlak Sesama Muslim
·
Memenuhi janji ( al Isra :
34, an Nahl : 91, Al Maidah :1, As Shaff : 2-3)
·
Menghubungkan tali
persaudaraan (An Nisa : 36, ). Dari Anas ra. bahwa Rasulullah bersabda: “Siapa
yang ingin dilapangkan untuknya rizkinya dan diakhirkan untuknya dalam ajalnya
maka hendaklah menyambung tali silaturahimnya.” ( HR.Bukhari-Muslim). Dari
‘Aisyah ra. dia berkata “Rahim itu digantung diatas ‘Arsy, dia berkata: “Siapa
yang menyambungku maka Allah akan menyambungnya dan siapa yang memutusku maka
Allah akan memutusnya.” (HR.Bukhari-Muslim).
·
Waspada dan menjaga
keselamatan bersama (Al Maidah : 2, Al Asr : 1-3).
·
Berlomba mencapai kebaikan
(Al Baqoroh: 148, Ali Imron : 133)
·
Bersikap adil (an Nahl :
90, Al Hujurut : 9)
·
Tidak boleh mencela dan
menghina (Al Hujurat : 11, Al Humazah : 1). Dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya
Rasulullah berkata:”Cukuplah kejelekan seseorang jika menghina saudaranya
sesama.” (HR.Muslim).
·
Tidak boleh bermarahan (Al
Qalam : 4, Ali ‘Imron : 134).
·
Menjaga rahasia (Al Isra :
34).
·
Mengutamakan orang lain (Al
Hasyr : 9, Al Insan : 8).
·
Saling memberi hadiah. “
Hendaklah kalian saling memberi hadiah pasti kalian saling mencintai.” (HR.Al
Baihaqi)
MA’RIFATURRASUL
(MENGENAL RASUL)
Makna
Risalah dan Rasul
Risalah adalah sesuatu yang diwahyukan Allah SWT berupa prinsip hidup,
moral, ibadah, aqidah untuk mengatur kehidupan manusia agar terwujud
kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Rasul: Seorang laki-laki (QS 21:7) yang diberi wahyu oleh Allah SWT yang
berkewajiban untuk melaksanakannya dan diperintahkan untuk menyampaikannya
kepada manusia.
Pentingnya Iman kepada
Rasul
·
Iman kepada para rasul
adalah salah satu Rukun Iman. Seseorang tidak dianggap muslim dan mukmin
kecuali ia beriman bahwa Allah mengutus para rasul yang menginterprestasikan
hakekat yang sebenarnya dari agama Islam, yaitu Tauhidullah .
·
Juga tidak dianggap
beriman atau muslim kecuali ia beriman kepada seluruh rasul, dan tidak
membedakan antara satu dengan yang lainnya.
Tugas para Rasul
1. Menyampaikan (tablig) [5:67, 33:39]. Yang disampaikan berupa: a) Ma’rifatullah [QS 6:102] (Mengenal hakikat Allah), b) Tauhidullah [21:25] [Mengesakan Allah], c) Basyir wa
nadzir [6:48] (Memberi kabar gembira dan peringatan)
2. Mendidik dan Membimbing [62:2]
Sifat-sifat para rasul
1. Mereka adalah manusia (QS 17:93-94,8:110)
2. Ma’shum [terjaga dari kesalahan] [QS 3:161,
53:1-4]
3. Shiddiq
(jujur/ benar) [QS 39:33, 53:3-4]
4. Fathanah
(cerdas) [QS 48:27]
5. Amanah (QS
4:58)
6. Tabligh
(menyampaikan) [QS 5:67]
7. Iltizam
(komitmen) [QS 17:74, 68:1-8]
8. Khuluqun
‘azim (akhlak yang agung) [QS 68:4]
9. Akhlak
Qur’an
10. Uswatun
hasanah (teladan yang baik) [QS 33:21]
Akhlak Rasulullah SAW
Ciri utama Rasulullah saw yang paling
menonjol adalah akhlak beliau yang sangat mulia. Kemuliaan akhlak beliau diakui
bukan hanya oleh kawan, tapi juga oleh lawan. Tak terhitung berapa banyak
tokoh-tokoh kafir yang semula memusuhi beliau, berbalik menjadi pendukungnya
yang paling tangguh. Bahkan kemuliaan akhlak beliau itulah menjadi rahasia
besar di balik keberhasilan dakwah Islam. Allah Tuhan semesta alam memuji
beliau dengan firman-Nya, “ Sesungguhnya engkau Muhammad benar-benar berbudi
pekerti yang agung.” ( QS.Al-Qalam (68):4 ).
“Sesungguhnya
telah datang kepada kalian seorang rasul dari dirimu sendiri, berat terasa
olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan kebaikan untukmu, pemaaf dan
penyayang kepada orang-orang mukmin.” ( QS.Al-Taubah (9):128)
Profil Rasulullah SAW menurut seorang ulama Islam Syaikh Dr. Ramadhan Al Buthi :
Profil Rasulullah SAW menurut seorang ulama Islam Syaikh Dr. Ramadhan Al Buthi :
·
Orang yang paling
dermawan
·
Orang yang paling baik
akhlak dan sosok tubuhnya
·
Orang yang paling baik
pergaulannya dan paling takut Allah
·
Tidak pernah marah atau
mendendam
·
Akhlaknya adalah akhlak
Al Qur’an
·
Orang yang paling
tawadhu
·
Memenuhi kebutuhan
keluarganya dan merendahkan sayapnya untuk orang-orang lemah
·
Orang yang paling
pemalu
·
Tidak pernah mencela
makanan
·
Beliau menyukai manisan,
madu, dan buah labu
·
Beliau menerima hadiah
dan tidak menerima sedekah
·
Beliau biasa mengesol
sepatu, menjahit pakaian, membesuk orang sakit, dan memenuhi undangan baik
orang kaya maupun orang miskin
·
Zuhud (tidak cinta
dunia)
·
Banyak melakukan zikir
dan piker
·
Tidak pernah tertawa
lebar, tetapi hanya tersenyum
·
Berlaku lemah lembut
terhadap para sahabatnya, memuliakan orang-orang yang dimuliakan kaumnya dan
mengangkatnya menjadi pemimpin mereka.
REFERENSI
1. Aqidah Seorang Muslim
2. Para Rasul dan Risalahnya, Pustaka Mantiq