Sabtu, 31 Maret 2012

Ma'rifatullah


MA’RIFATULLAH (MENGENAL ALLAH)

 “Ketahuilah! Sesungguhnya tidak ada Illah selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang mukmin laki-laki dan perempuan. Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal. “ (QS. Muhammad (47) : 19)

Allah Swt mungkin berkali-kali kita sebut dalam kehidupan kita sehari-hari. Akan tetapi, pernahkah kita bertanya kepada diri kita sejauh mana kita mengenal Allah Swt?
Makna Ma’rifatullah
Ma’rifatullah berasal dari kala ma’rifah dan Allah. Ma’rifah berarti mengetahui, mengenal. Mengenal Allah bukan melalui zat Allah tetapi mengenal-Nya lewat tanda-tanda kebesaranNya (ayat-ayatNya).
Ma’rifah yang benar sebagaimana diungkapkan oleh Imam Ibnu Qayyim ra dalam Al Fawaid adalah pengenalan yang menimbulkan perasaan malu, kecintaan, keterikatan hati, kerinduan, taubat, kedekatan, dan hanya berharap kepada-Nya.
Pentingnya Mengenal Allah
·         Seseorang yang mengenal Allah pasti akan tahu tujuan hidupnya (QS 51:56) dan tidak tertipu oleh dunia
·         Ma’rifatullah merupakan ilmu yang tertinggi yang harus difahami manusia (QS 6:122). Hakikat ilmu adalah memberikan keyakinan kepada yang mendalaminya. Ma’rifatullah adalah ilmu yang tertinggi sebab jika difahami memberikan keyakinan mendalam. Memahami Ma’rifatullah juga akan mengeluarkan manusia dari kegelapan kebodohan kepada cahaya hidayah yang terang [6:122] .
·         Berilmu dengan ma’rifatullah sangat penting karena:
1.       Allah Rabbul ‘Alamin, yang akan kita kenali adalah Pencipta semesta alam ini, tentang Rabb, Malik, dan Illah kita. (QS. Ar Ra’d <13> : 16, QS Al An’am <6> : 12 dan 19, QS. An Naml <27> : 59)
2.       Didukung berbagai dalil yang kuat
·         dalil naqliy/ nash (QS. Al An’am <6> : 19),
·         dalil ‘aqliy/ akal  (QS. Ali Imron <3> :190),
·         dalil fitriy/ fitrah (QS. Al A’raf <7> : 172).
3.       Manfaat dan pengaruh yang dapat kita peroleh dari mengenal Allah Swt adalah semakin meningkatnya keimanan dan ketakwaan kita, sehingga kita akan merasakan :
·         Kemerdekaan yang sebenarnya, jiwa yang senantiasa berharap dan takut kepada Allah (QS Al An’am <6> : 82)
·         Ketenangan yang sejati, bahwa Allah akan menjamin kehidupan kita dan melindungi keselematan kita (QS Ar Ra’d <13> : 28)
·         Keberkahan dari Allah, setiap amal kita diridhoi, didekatkan, dan dicintai Allah (QS. Al A’raf <7> : 96)
·         Kehidupan yang baik, senantiasa langkah kaki kita dibimbing oleh Allah dalam mencapai kebaikan (QS. An Naml <16> : 97)
·         Akan mendapatkan surge (QS Yunus <98> : 8)
·         Mendapatkan ridho Allah (QS. Al Bayyinah <98> : 8)
Jalan untuk mengenal Allah
1. Lewat akal:
• Ayat Kauniyah / ayat Allah di alam ini:
- fenomena terjadinya alam (52:35)
- fenomena kehendak yang tinggi(67:3)
- fenomena kehidupan (24:45)
- fenomena petunjuk dan ilham (20:50)
- fenomena pengabulan doa (6:63)
• Ayat Qur’aniyah/ayat Allah di dalam Al-Qur’an:
- keindahan Al-Qur’ an (2:23)
- pemberitahuan tentang umat yang lampau [9:70]
- pemberitahuan tentang kejadian yang akan datang (30:1-3, 8:7, 24:55)
2. Lewat memahami Asma’ul Husna:
- Allah sebagai Al-Khaliq (40:62)
- Allah sebagai pemberi rizqi (35:3, 11:6)
- Allah sebagai pemilik (2:284)
- dll. (59:22-24)
Bukti Keberadaan Allah
1.       Bukti fitrah (QS 7:172, 29:61, 43:9, 75:14-15), kalau manusia dibiarkan berdasarkan fitrahnya tentu ia akan mengakui adanya Dzat yang telah menciptakannya dan memberinya kehidupan.
2.       Bukti inderawi (QS 54:1, 17:1, 8:9, 3:125), indera kita dapat menangkap bukti-bukti keberadaan-Nya dengan melihat, mendengar, merasakan, atau menyentuhnya. Contoh: ada yang lahir dan ada yang mati, ada laki-laki dan ada perempuan, dan lain-lain.
3.       Bukti rasional (QS 41:53, 27:88, 87:1-4),secara rasional kita dapat menganalisa dengan teori sebab akibat. Logika kita akan menyatakan bahwa segala sesuatu yang terjadi pasti ada penyebabnya.
4.       Bukti nash (QS 4:82, 17:88, 15:9), di dalam ayat-ayat suci Al Qur’an dan kitab-kitab suci sebelumnya banyak yang membicarakan tentang Allah dengan berbagai sifat-Nya. Begitupun dalam sunnah Nabi-Nya.
5.       Bukti sejarah (QS 3:137, 7:176, 12:111, 11:120), banyak peristiwa-peristiwa sejarah semenjak Nabi Adam As hingga hari ini yang menunjukkan bukti keberadaan, keagungan, dan kekuasaan Allah.

REFERENSI
1.       Said Hawwa, Allah Jalla Jalaluhu
2.       Aqidah Seorang Muslim, Al Ummah

BTA Akhir Tahun

Kegiatan Acara BTA Akhir Tahun Ajaran untuk Kelas 9 akan dilaksanakan InsyaAllah Sabtu, 28 April 2012
Pukul 07.00 di Masjid SMP N 179 Jakarta

Kegiatan :
Training dan Pembentukan Forum Alumni BTA